Di antara deretan karya Studio Ghibli yang memukau, Princess Mononoke (1997) sering dianggap sebagai salah satu puncak kejayaan Hayao Miyazaki. Film ini bukan hanya sekadar tontonan animasi; ia adalah sebuah karya seni yang memadukan mitologi Jepang, isu lingkungan, konflik moral, dan drama kemanusiaan. Hampir tiga dekade sejak dirilis, Princess Mononoke tetap relevan, menginspirasi, dan menjadi pembicaraan para pecinta film dari berbagai generasi.
Dalam artikel ini, kita akan menyelami keindahan film tersebut, mulai dari alur cerita, pesan moral, karakter, hingga dampaknya pada dunia animasi.
Kisah yang Menggugah: Perang antara Alam dan Manusia
Contents

Cerita Princess Mononoke berfokus pada perjalanan seorang pangeran muda bernama Ashitaka, yang terkena kutukan setelah bertarung melawan babi hutan raksasa yang dikendalikan oleh kebencian. Kutukan itu perlahan menyebar di lengannya dan bisa membunuhnya. Untuk mencari obat, ia meninggalkan kampung halamannya dan melakukan perjalanan ke barat, tempat asal makhluk terkutuk itu Wikipedia.
Perjalanan ini membawanya ke sebuah konflik besar: perang antara manusia dan para roh hutan. Di satu sisi ada Lady Eboshi, pemimpin Iron Town, seorang perempuan kuat yang ingin memajukan peradaban manusia dengan mengambil sumber daya alam. Di sisi lain, ada San — putri serigala yang dikenal sebagai Princess Mononoke — seorang gadis manusia yang dibesarkan oleh roh serigala Moro dan membenci manusia karena kerusakan yang mereka ciptakan.
Konflik inilah yang menjadi inti cerita. Namun yang membuat film ini sangat memikat adalah cara Miyazaki menulis kedua belah pihak tanpa membuat salah satunya sepenuhnya baik atau jahat. Lady Eboshi keras dan merusak alam, tetapi ia juga berbelas kasih pada para pekerja perempuan yang ia selamatkan dari dunia prostitusi. San membela alam, namun tindakannya penuh amarah dan kekerasan. Ashitaka hadir sebagai penengah, mencoba membawa kedamaian di tengah perang yang semakin brutal.
Visual yang Memanjakan Mata
Salah satu keistimewaan Princess Mononoke adalah kualitas visualnya. Studio Ghibli dikenal dengan animasi yang dilukis tangan secara detail, dan film ini adalah salah satu karya paling rumit yang pernah mereka buat.
Beberapa aspek visual yang membuat film ini istimewa:
1. Alam yang hidup dan megah
Hutan lebat, gunung berkabut, dan sungai yang mengalir digambarkan dengan begitu indah. Hutan dalam Princess Mononoke bukan hanya sekedar latar tempat; ia adalah karakter utama yang bernapas.
2. Desain makhluk roh yang unik
Makhluk seperti Kodama (roh pohon berwujud kecil putih) menjadi simbol keindahan dan keanggunan alam. Sementara itu, makhluk besar seperti Night Walker menciptakan kesan magis sekaligus misterius.
3. Adegan aksi yang halus dan intens
Meskipun penuh aksi, setiap gerakan terasa organik. Miyazaki menghindari efek digital berlebihan, sehingga adegan pertempuran terasa lebih alami dan sinematik.
Karakter yang Dalam dan Kompleks
Film ini memiliki sejumlah karakter ikonik, masing-masing dengan motivasi kuat, yang membuat penonton mudah terhubung secara emosional.
1. Ashitaka — Sang Penengah
Ashitaka adalah gambaran kesatria yang penuh welas asih. Ia tidak berpihak pada manusia atau roh hutan; ia berpihak pada kehidupan. Kutukan yang menempel pada lengannya menjadi simbol perjuangannya untuk menemukan jalan damai.
2. San (Princess Mononoke) — Hati Hutan yang Terluka
San adalah manusia yang membenci manusia. Ia dibesarkan oleh serigala sehingga hidup dengan cara alam, bukan peradaban manusia. Keberaniannya luar biasa, namun kebenciannya membuatnya rapuh.
3. Lady Eboshi — Pemimpin Visioner yang Kontroversial
Ia bukan penjahat dalam arti klasik. Ia memperjuangkan masa depan manusia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, namun tindakannya merusak alam. Kompleksitas inilah yang membuat karakter ini begitu kuat.
4. Moro — Serigala yang Bijak dan Gagah
Sebagai ibu angkat San, Moro menjadi representasi kebijaksanaan alam. Ia keras, tegas, dan melindungi hutan dari manusia.
Tema Lingkungan yang Sangat Relevan

Princess Mononoke adalah salah satu film animasi dengan pesan lingkungan terkuat yang pernah dibuat. Bahkan hingga kini, isu-isu yang diangkat tetap terasa nyata:
1. Eksploitasi alam
Film ini menunjukkan bagaimana kerakusan manusia dapat menimbulkan kehancuran besar. Iron Town mengambil sumber daya tanpa memikirkan keseimbangan lingkungan.
2. Konflik peradaban vs alam
Miyazaki menggambarkan bahwa konflik ini bukan tentang siapa yang benar atau salah. Alam dan manusia sama-sama memiliki hak untuk hidup, sehingga yang diperlukan adalah keseimbangan.
3. Amarah dan kebencian sebagai sumber kehancuran
Kutukan babi hutan dalam film menunjukkan bagaimana kebencian dapat merusak bukan hanya tubuh, tapi juga jiwa dan lingkungan.
Dampak Global dan Penghargaan
Saat dirilis pada 1997, Princess Mononoke menjadi film Jepang terlaris sepanjang masa sebelum akhirnya dikalahkan oleh Spirited Away pada 2001. Film ini tidak hanya sukses secara komersial, tetapi juga diakui sebagai karya seni berkelas tinggi.
Beberapa pencapaiannya antara lain:
Menang sebagai Best Japanese Film di Japan Academy Awards.
Diakui secara internasional dan membantu memperkenalkan Ghibli ke pasar Barat.
Dipuji karena penggunaan animasi tradisional yang dipadukan dengan teknologi CGI awal secara halus.
Dianggap sebagai salah satu film yang mengubah pandangan dunia tentang anime; bahwa anime bukan hanya tontonan anak-anak.
Mengapa Princess Mononoke Masih Relevan Hingga Kini?
Meskipun sudah berusia puluhan tahun, film ini tetap dibicarakan. Ada banyak alasan mengapa film ini tidak lekang dimakan waktu:
1. Isu lingkungan semakin mendesak
Kerusakan hutan, polusi, dan konflik lahan semakin akut. Pesan Princess Mononoke terasa semakin nyata.
2. Kisah moral yang tidak hitam-putih
Di era ketika banyak film memilih sisi, Princess Mononoke mengajak kita memahami semua perspektif tanpa menghakimi.
3. Karakter ikonik dan emosional
San, Ashitaka, Lady Eboshi—setiap karakter memiliki ruang untuk berkembang dan merenungi diri.
4. Visual yang tidak pernah membosankan
Gaya animasi Ghibli tetap menjadi standar emas dalam dunia film animasi 2D.
Sebuah Film yang Perlu Ditonton Setiap Generasi
Princess Mononoke bukan sekadar film animasi. Ia adalah puisi visual tentang dunia yang sedang berubah, tentang manusia dan alam yang harus menemukan jalan bersama, dan tentang betapa berbahayanya kebencian jika dibiarkan tumbuh.
Miyazaki berhasil menciptakan mahakarya yang tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga menggugah kesadaran. Setiap adegan terasa bermakna, setiap karakter memiliki alasan, dan setiap pesan seakan bicara langsung kepada penonton.
Jika Anda belum pernah menonton Princess Mononoke, film ini wajib masuk daftar tontonan Anda. Dan bagi yang sudah menontonnya, mengulang kembali film ini selalu menghadirkan pengalaman baru, karena setiap detailnya menyimpan makna yang mendalam.
Baca fakta seputar : Movie
Baca juga artikel menarik tentang : Snakes on a Plane: Thriller Gila di Udara yang Bikin Deg-degan





