Hipotensi: Ketika Tekanan Darah Terlalu Rendah Bisa Jadi Bahaya Tersembunyi

Hipotensi

Pernahkah kamu merasa tiba-tiba pusing saat berdiri dari duduk? Atau merasa pandangan mendadak berkunang-kunang seolah dunia berputar? Nah, bisa jadi itu bukan sekadar kelelahan — bisa jadi kamu mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah.

Sebagai seseorang yang pernah mengalami kondisi ini, saya tahu betul rasanya. Bukan hanya kepala yang terasa ringan, tapi tubuh pun seperti kehilangan energi. Banyak orang menganggap tekanan darah rendah tidak berbahaya, padahal jika tidak ditangani dengan baik, hipotensi bisa berdampak serius bagi kesehatan.

Apa Itu Hipotensi?

Harus Waspada, Kenali 3 Penyebab Hipotensi Ortostatik

Secara medis, hipotensi adalah kondisi ketika tekanan darah seseorang berada di bawah 90/60 mmHg. Artinya, tekanan darah yang mengalir dari jantung ke seluruh tubuh terlalu rendah, sehingga organ-organ vital tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup Alodokter

Sebagai perbandingan, tekanan darah normal orang dewasa berkisar di angka 120/80 mmHg. Jika terlalu rendah, tubuh akan bereaksi dengan gejala seperti pusing, lemas, mual, atau bahkan pingsan.

Penyebab Hipotensi yang Perlu Diketahui

Banyak faktor bisa menyebabkan tekanan darah turun. Tidak selalu berbahaya, tetapi penting untuk tahu penyebab pastinya agar bisa ditangani dengan tepat.

  1. Dehidrasi
    Kekurangan cairan dapat menyebabkan volume darah berkurang. Ini sering terjadi ketika seseorang kurang minum, banyak berkeringat, atau sedang demam dan diare.

  2. Kurang Garam
    Garam memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan tekanan darah. Diet terlalu rendah garam bisa memicu tekanan darah rendah.

  3. Kondisi Medis Tertentu
    Beberapa penyakit seperti diabetes, gangguan jantung, atau gangguan kelenjar tiroid dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

  4. Efek Samping Obat-obatan
    Beberapa obat seperti diuretik, antidepresan, dan obat tekanan darah tinggi juga bisa menurunkan tekanan darah terlalu drastis.

  5. Kehamilan
    Pada ibu hamil, tekanan darah cenderung menurun karena perubahan hormon dan peningkatan volume darah.

Jenis-Jenis Hipotensi

Ternyata tekanan darah rendah tidak hanya satu jenis. Berikut pembagian berdasarkan penyebab dan situasinya:

  1. Hipotensi Ortostatik (Postural Hypotension)
    Ini yang paling sering terjadi. Tekanan darah turun drastis saat kamu berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring. Biasanya disertai pusing dan pandangan kabur sesaat.

  2. Hipotensi Pasca Makan (Postprandial Hypotension)
    Tekanan darah menurun setelah makan, terutama pada lansia. Hal ini terjadi karena aliran darah diarahkan ke saluran pencernaan untuk mencerna makanan.

  3. Hipotensi Neurally Mediated (NMH)
    Terjadi akibat gangguan komunikasi antara jantung dan otak, biasanya dipicu oleh stres, berdiri lama, atau ketakutan ekstrem.

  4. Hipotensi Kronis Tanpa Gejala
    Ada juga orang yang tekanan darahnya memang cenderung rendah secara alami, namun tidak menimbulkan keluhan. Biasanya kondisi ini tidak berbahaya.

Gejala-Gejala Hipotensi yang Sering Diabaikan

Gejala tekanan darah rendah bisa ringan, tapi juga bisa menjadi tanda masalah serius. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Pusing atau kepala terasa ringan

  • Pandangan kabur

  • Tubuh terasa lemas

  • Detak jantung cepat atau tidak teratur

  • Mual dan muntah

  • Kulit terasa dingin dan pucat

  • Pingsan mendadak

Jika kamu mengalami gejala-gejala ini secara berulang, sebaiknya segera periksa tekanan darah di klinik atau rumah sakit.

Bahaya Hipotensi Jika Tidak Diatasi

Tekanan Darah Rendah (Hipotensi): Penyebab, Gejala, dan Obat Herbalnya -  Herbal Indo Utama

Meski sering dianggap sepele, hipotensi bisa berakibat fatal jika terjadi secara ekstrem atau berlangsung lama. Tekanan darah yang terlalu rendah dapat menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke otak, jantung, dan organ vital lainnya, yang bisa berujung pada kerusakan organ permanen.

Pada kasus yang parah, hipotensi bisa memicu syok, yaitu kondisi gawat darurat medis di mana tekanan darah turun drastis sehingga organ tubuh berhenti berfungsi.

Cara Mengatasi dan Mencegah Hipotensi

Berikut beberapa langkah sederhana namun efektif untuk mengatasi tekanan darah rendah:

  1. Minum Air yang Cukup
    Pastikan kamu cukup terhidrasi setiap hari. Air putih membantu menjaga volume darah tetap stabil.

  2. Konsumsi Makanan Bergizi dan Sedikit Lebih Asin
    Garam membantu menahan cairan dalam tubuh, sehingga tekanan darah bisa meningkat. Tapi tetap dalam batas wajar, ya.

  3. Jangan Berdiri Secara Mendadak
    Jika kamu duduk atau berbaring dalam waktu lama, bangunlah perlahan untuk menghindari penurunan tekanan darah mendadak.

  4. Hindari Alkohol Berlebihan
    Alkohol bisa menyebabkan dehidrasi dan memperburuk hipotensi.

  5. Gunakan Stoking Kompresi (Compression Stockings)
    Ini membantu meningkatkan sirkulasi darah, terutama bagi orang dengan hipotensi ortostatik.

  6. Perhatikan Pola Makan
    Makan dalam porsi kecil tapi sering dapat membantu mencegah tekanan darah turun setelah makan besar.

  7. Periksakan Diri ke Dokter
    Jika tekanan darah sering turun tanpa sebab jelas, penting untuk melakukan pemeriksaan lengkap agar bisa diketahui penyebab utamanya.

Pengalaman Pribadi: Saat Tubuh Memberi Peringatan Lewat Hipotensi

Saya masih ingat ketika pertama kali mengalami hipotensi. Saat itu, saya sedang berdiri lama di upacara sekolah, udara panas, dan perut kosong. Tiba-tiba pandangan saya gelap, telinga berdengung, dan saya pun terjatuh. Setelah diperiksa, tekanan darah saya hanya 85/55 mmHg.

Dokter bilang, saya mengalami tekanan darah rendah ortostatik akibat dehidrasi dan kelelahan. Sejak saat itu, saya mulai lebih memperhatikan tubuh sendiri — minum air cukup, tidak menunda makan, dan belajar berdiri perlahan setelah duduk lama. Ternyata, tubuh selalu memberi sinyal kalau kita mau mendengarkan.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami:

  • Pingsan berulang kali

  • Nyeri dada atau sesak napas

  • Denyut jantung tidak teratur

  • Gejala tekanan darah rendah  yang berlangsung lebih dari beberapa hari

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan mungkin tes tekanan darah postural untuk mengetahui penyebab pastinya. Kadang juga dilakukan elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa fungsi jantung.

Kesimpulan

Hipotensi bukanlah penyakit yang bisa diabaikan begitu saja. Walau bagi sebagian orang tekanan darah rendah terasa normal, bagi yang lain bisa menjadi sinyal bahwa ada yang tidak beres di tubuh.

Kuncinya adalah mengenali gejala dan memahami pemicunya. Dengan menjaga pola makan, hidrasi, dan gaya hidup sehat, kita bisa mencegah kondisi ini semakin parah.

Ingatlah — tubuh punya caranya sendiri untuk berbicara, dan hipotensi adalah salah satu bentuk “bahasa tubuh” yang patut kita dengarkan.

Baca fakta seputar : Health

Baca juga artikel menarik tentang : Bibir Bengkak: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahannya

Author