Jamie Vardy, gue tuh bukan fans Leicester City. Bahkan jujur aja, awal-awal gue nonton mereka main di 2015–pas juara liga itu–gue mikir, “ah ini mah hoki.” Tapi lama-lama, ada satu nama yang bikin gue kagum setengah mati: Jamie Vardy.
Lo pasti udah pada tau, dia bukan pemain akademi top. Dia bukan wonderkid yang diburu klub sejak kecil. Dia dulunya kerja di pabrik sambil main bola di level semi-pro. Bahkan sempat pakai alat pelindung kaki elektronik karena kasus pemukulan.
Tapi dari situ, gue belajar: masa lalu lo sekelam apa pun, bukan alasan lo nggak bisa sukses.
Gue Nggak Suka Leicester, Tapi Gue Hormat Sama Vardy
Contents
- 1 Gue Nggak Suka Leicester, Tapi Gue Hormat Sama Vardy
- 1.1 Dari Fleetwood ke Liga Inggris: Cerita Gila yang Bikin Merinding
- 1.2 Tahun 2016: Tahun Di Mana Dunia Nggak Percaya Leicester Bisa Juara
- 1.3 Jamie Vardy Nggak Pernah Lupa Darimana Dia Berasal
- 1.4 Waktu Leicester Degradasi Lagi, Jamie Vardy Nggak Kabur
- 1.5 Gue Belajar Banyak dari Jamie Vardy
- 1.6 Gue Pernah Nyerah, Tapi Kisah Vardy Jadi Obatnya
- 1.7 Penutup: Vardy Emang Pensiun dari Leicester, Tapi Nggak Pernah dari Hati Gue
- 2 Author
Dari Fleetwood ke Liga Inggris: Cerita Gila yang Bikin Merinding
Lo bayangin gini deh. Tahun 2012, Jamie Vardy main di Fleetwood Town. Klub divisi bawah banget. Transfer ke Leicester pun banyak yang ngejek. “Ngapain beli striker non-liga 1 juta pounds?”
Tapi apa yang terjadi? Perlahan, dia nunjukin siapa dirinya. Dia bukan pemain yang fancy, tapi lari kencengnya ngeselin, finishing-nya tajam, dan satu hal yang paling gue salut: niatnya nggak setengah-setengah.
Lo bisa ngeliat dari cara dia ngejar bola. Bahkan bola liar pun dia kejar kayak nyawa keluarganya dipertaruhkan.
Dan pas musim 2015/2016… GILA SIH.
Tahun 2016: Tahun Di Mana Dunia Nggak Percaya Leicester Bisa Juara
Gue inget banget, waktu itu semua fans bola satu dunia kaget. Leicester City yang tahun sebelumnya hampir degradasi, tiba-tiba jadi juara Premier League. Odds-nya? 5000 banding 1!
Jamie Vardy cetak 24 gol musim itu, dan yang paling gila: dia cetak gol di 11 pertandingan beruntun. REKOR!
Lo ngerti nggak sih? Dulu yang main di lapangan kampung, sekarang ngasih mimpi buat jutaan orang. Gue sampe mikir, “anjir, hidup gue ngapain aja ya?”
Jamie Vardy Nggak Pernah Lupa Darimana Dia Berasal
Yang bikin gue makin respek? Walau dia udah dapet duit, popularitas, bahkan pernah jadi striker utama timnas Inggris, Vardy nggak berubah jadi orang sombong.
Dia tetep dengan gaya khasnya: low profile, kadang nyeleneh, kadang kontroversial, tapi ya… real.
Beda sama banyak pesepakbola yang begitu punya uang langsung lupa daratan. Jamie Vardy tetep tinggal deket stadion, kadang nongkrong sama orang lama. Bahkan sempet buka usaha minuman energi sendiri, yang hasilnya dipakai buat bantu klub kecil.
Waktu Leicester Degradasi Lagi, Jamie Vardy Nggak Kabur
Gue nonton pas Leicester degradasi lagi ke Championship. Gila, itu menyakitkan banget. Tapi lo tau apa yang bikin gue salut? Vardy nggak ninggalin klub.
Banyak pemain minggat, cari klub Premier League lain. Tapi Jamie Vardy stay. Dia udah 37 waktu itu. Masih cetak gol. Masih lari kayak bocah umur 20-an.
Dan dia baru mutusin buat cabut sekarang, di musim 2024/25, setelah 13 tahun di klub yang udah jadi rumahnya.
Gue sampe merinding pas liat pernyataan perpisahan dia. Kalimat dia tuh simpel, tapi kena banget:
“Saya udah ngasih semua yang saya punya buat klub ini. Sekarang waktunya melangkah.”
Bro, itu bukan kata-kata pemain. Itu kata-kata orang yang setia, dan tau kapan harus pamit, dikutip dari laman resmi Wikipedia.
Gue Belajar Banyak dari Jamie Vardy
1. Masa Lalu Lo Nggak Menentukan Masa Depan
Jamie Vardy bukan anak akademi top. Dia kerja pabrik, sempet berantem di luar lapangan, tapi bisa jadi pemenang Golden Boot. Kalau dia bisa, kenapa kita nggak bisa?
2. Lo Nggak Butuh Validasi, Lo Butuh Bukti
Vardy nggak sibuk ngejawab haters. Dia jawab di lapangan. Rekor. Trofi. Gol. Udah, cukup.
Kadang kita terlalu sibuk pengen diakui orang. Padahal yang paling penting: lo buktiin ke diri lo sendiri.
3. Setia Itu Mahal
Di dunia yang serba pindah—kerja pindah, cinta pindah—Jamie Vardy milih setia sama satu klub. Itu bukan kelemahan. Itu justru kekuatan. Karena lo nggak sekadar main bola. Lo bangun legacy.
Gue Pernah Nyerah, Tapi Kisah Vardy Jadi Obatnya
Ada satu masa, gue nyerah. Kerjaan stuck, hidup berantakan, dan gue ngerasa “gue siapa sih?”
Tapi pas liat Vardy di lapangan—ngejar bola kayak hidupnya di ujung tanduk, gue kayak diingatkan:
“Bro, lo nggak harus lahir sempurna buat punya akhir yang hebat.”
Penutup: Vardy Emang Pensiun dari Leicester, Tapi Nggak Pernah dari Hati Gue
Gue nggak tahu dia bakal main di mana setelah ini. Ada rumor dia pindah ke MLS, ada juga yang bilang pensiun sekalian. Tapi yang jelas: Jamie Vardy bukan sekadar pemain. Dia simbol.
Simbol buat orang-orang biasa yang kerja keras, yang jatuh dan bangkit, yang dicuekin tapi akhirnya bersinar.
Lo boleh suka Messi, Ronaldo, atau Haaland. Tapi buat gue? Jamie Vardy adalah inspirasi sejati.
Baca Juga Artikel dari: Hari Buku Sedunia dan Kisah Tentang Bagaimana Buku
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Sport